KEGIATAN PRIORITAS DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA KKP
Pengembangan Perikanan Budidaya di arahkan untuk menopang perekonomian nasional, ketahanan pangan nasional, serta pemenuhan gizi masyarakat.
Upaya tersebut didukung karena Indonesia memiliki potensi lahan perikanan budidaya yang besar yakni mencapai 17,9 juta hektar.
Saat ini baru termanfaatkan lebih kurang 6,70 %, masing-masing untuk budidaya laut seluas 2,68% %, budidaya air payau seluas 21,97%, dan budidaya air tawar seluas 10,67%.
Sepanjang tahun 2015 – 2018, Kinerja ekonomi perikanan budidaya tercatat tumbuh positif.
perikanan budidaya menyumbang sebesar 57,14% terhadap PDB sektor perikanan
Pencapaian Produksi nasional yang tumbuh 3,38% per tahun dari 15,63 juta ton pada tahun 2015 menjadi 17,25 juta ton pada tahun 2018. Tiga komoditas utama yang mengalami peningkatan produksi yang signifikan adalah udang 35,22%, gurame 35,09%, dan lele 23,94%.
Sedangkan nilai produksi perikanan budidaya naik rata-rata sebesar 19,20% per tahun.
perikanan budidaya ikut menyumbang sebesar 37,71% terhadap total nilai ekspor perikanan Indonesia.
Nilai tukar pembudidaya ikan naik rata-rata 0,38% per tahun, sedangkan nilai tukar usaha pembudidaya ikan naik 2,02% per tahun, yang menunjukkan program-program perikanan budidaya mampu meningkatkan margin keuntungan pembudidaya ikan.
Pendapatan pembudidaya ikan , naik sebesar 4,21 % per tahun, dengan rata-rata di tahun 2018 sebesar Rp. 3,39juta/bulan/orang, jauh lebih besar dari UMR nasional yang sebesar Rp. 2,26 juta/bulan/orang